Tampilkan postingan dengan label Cerita Misteri Histeris. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerita Misteri Histeris. Tampilkan semua postingan

Senin, 04 Juli 2011

Ingin Memanggil Jin, Ini 8 Cara Memanggil Jin



Jin merupakan "bangsa" lain selain manusia.
jadi apakah kita bisa melihatnya?
TERNYATA BISA gan .
Ikuti cara-caranya di sini.
TS nggak bertanggung jawab kalo ada apa2 yah

Cara 1 :
Ambil sekepal terasi asli (gak pake formalin) terus bakar terasi tersebut di tempat yang biasanya dibilang angker. Kalo ditempat tersebut bener2 ada penunggunya biasanya gak berapa lama akan nongol. Harap berhati-hati kalo dah nongol soalnya mereka (jin) nongol dalam keadaan marah. Gmn gak marah terasi kan bau bgt Geto Loch. Dalam melakukan tata cara ini diharapkan dalam keadaan tidak berbicara.

Cara 2 :
Ambil hati monyet yang masih segar secukupnya terus bakar hati tersebut menjadi arang, tumbuk sampai menjadi halus. Setelah itu oleskan bubuk arang tersebut ke kedua kelopak mata anda. Biasanya setelah itu anda akan lgs melihat hal yang tidak terlihat oleh mata biasa.

Cara 3 :
Bakar kemenyan arab + hio cina ditempat yang dianggap angker. Jangan berbicara dalam melakukannya.

Cara 4 :
Rentangkan kaki anda terus jongkok. Lihatlah kebelakang diantara kedua kaki anda yang sudah terentang tadi. Apabila terlihat penampakan jangan sekali-kali anda berbalik badan untuk melihatnya. Apablia anda melakukannya maka makhluk tersebut akan berada cuman 5 cm dari hadapan anda dan walhasil bisa membuat anda blingsatan (sawan). Apabila anda takut anda bisa berjalan dengan membelakangi makhluk tersebut sambil membaca doa., kalau tidak anda akan terus diikuti kemana pun anda pergi.

Cara 5 :
Anda tidak menggunakan sehelai benang pun dan berada sendiri di tempat yang anda anggap angker.
Cara ini sangat tidak saya anjurkan, soalnya kalau kepergok satpam ntar dikira orgil.

Cara 6 :
Gunakan payung. Buka payung anda dan anda berteduh dibawahnya. lakukan sendiri dan dimalam hari

Cara 7 :
Lakukan secara berdua. Anda dan teman anda bercerita masalah hantu di tempat yang anda anggap angker. Biasanya selama anda bercerita makhluk2 halus senang sekali mendengarkan cerita mengenai meraka. Biasanya mereka ada di belakang orang yang bercerita.

Cara 8 :
Gunakan minyak pemanggil makhluk halus. Banyak dijual di pasar.
Cara ini 50-50. Kadang muncul kadang tidak.



Tambahan :
Yang perlu diperhatikan dalam semua cara diatas adalah harus melakukannya seorang diri (kecuali cara 7) dan pada malam hari dengan tidak ada penerangan. Seandainya terjadi penampakan janganlah anda merasa takut, kalau anda takut maka penampakan tersebut akan semakin jelas(/wisbenbae.blogspot.com)
Read More ===>

Kamera Ini Dapat Melihat Hantu


Pemburu hantu dari Inggris, Paul Rowland (49), mengklaim berhasil menciptakan perangkat elektronik untuk mengabadikan gambar arwah gentayangan. Perangkat elektronik ini dilengkapi dengan sinar ultraviolet dan inframerah untuk menangkap gambar yang tidak mampu diabadikan kamera biasa. 


Dengan perangkat elektroniknya itu, Paul Rowland berhasil mengabadikan arwah seorang anak kecil di salah satu ruang mansion Welsh tempat ia bekerja. Paul Rowland telah mendengar kabar tentang roh halus anak kecil itu sebelum berhasil mengabadikannya. 
"Roh halus anak kecil itu berupa sebuah lengan orang dewasa yang bergerak mendekatiku," tutur Paul Rowland menceritakan pengalamannya itu. Paul mengaku tergerak untuk mengembangkan perlengkapan elektronik itu setelah menyaksikan program berburu hantu yang ditayangkan oleh televisi seperti Most Haunted.

"Karena perangkat penangkap gambar itu belum ada, saya mencoba untuk menciptakannya sendiri," ujar Paul. Paul yakin perangkat elektronik yang dikembangkannya itu mampu membantu kamera menangkap gambar sejumlah roh halus pada masa mendatang.

"Saya menggunakan sinar ultraviolet dan biru untuk memungkinkan penangkapan gambar di ruang gelap. Perangkat itu juga dilengkapi dengan kamera digital still dan camcorder yang mampu menangkap gambar dalam sorotan cahaya ultraviolet," ujar Paul Rowland. (kompas)

Read More ===>

Cerita dan Foto Mayat Berjalan di Tana Toraja


Kisah Mayat Membalas Budi
Tana Toraja: Kabut tipis menyelimuti pegunungan Balla, Kecamatan Baruppu, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, pertengahan Agustus silam. Namun, kabut tersebut perlahan mulai tersibak dinginnya angin pagi. Hari ini, kesibukan luar biasa terjadi pada setiap penghuni warga Baruppu. Mereka tengah menggelar sebuah ritual di tempat awal mula sejarah dan misteri anak manusia yang mendiami Kecamatan Baruppu. Ritual yang selalu digelar seluruh warga Baruppu untuk melaksanakan amanah leluhur. Ma`nene, sebuah tradisi mengenang para leluhur, saudara, dan handai taulan lainnya yang sudah meninggal dunia.
Kisah Ma`nene bermula dari seorang pemburu binatang bernama Pong Rumasek, ratusan tahun lampau. Ketika itu, dirinya berburu hingga masuk kawasan hutan pegunungan Balla. Di tengah perburuannya, Pong Rumasek menemukan jasad seseorang yang meninggal dunia, tergeletak di tengah jalan di dalam hutan lebat. Mayat itu, kondisinya mengenaskan. Tubuhnya tinggal tulang belulang hingga menggugah hati Pong Rumasek untuk merawatnya. Jasad itu pun dibungkus dengan baju yang dipakainya, sekaligus mencarikan tempat yang layak. Setelah dirasa aman, Pong Rumasek pun melanjutkan perburuannya.
Sejak kejadian itu, setiap kali dirinya mengincar binatang buruan selalu dengan mudah mendapatkannya, termasuk buah-buahan di hutan. Kejadian aneh kembali terulang ketika Pong Rumasek pulang ke rumah. Tanaman pertanian yang ditinggalkannya, rupanya panen lebih cepat dari waktunya. Bahkan, hasilnya lebih melimpah. Kini, setiap kali dirinya berburu ke hutan, Pong Rumasek selalu bertemu dengan arwah orang mati yang pernah dirawatnya. Bahkan, arwah tersebut ikut membantu menggiring binatang yang diburunya.
Pong Rumasek pun berkesimpulan bahwa jasad orang yang meninggal dunia harus tetap dimuliakan, meski itu hanya tinggal tulang belulangnya. Maka dari itu, setiap tahun sekali sehabis panen besar di bulan Agustus, setiap penduduk Baruppu selalu mengadakan Ma`nene, seperti yang diamanatkan leluhurnya, mendiang Pong Rumasek.
Bagi masyarakat Baruppu, ritual Ma`nene juga dimaknai sebagai perekat kekerabatan di antara mereka. Bahkan Ma`nene menjadi aturan adat yang tak tertulis yang selalu dipatuhi setiap warga. Ketika salah satu pasangan suami istri meninggal dunia, maka pasangan yang ditinggal mati tak boleh kimpoi lagi sebelum mengadakan Ma`nene. Mereka menganggap sebelum melaksanakan ritual Ma`nene status mereka masih dianggap pasangan suami istri yang sah. Tapi, jika sudah melakukan Ma`nene, maka pasangan yang masih hidup dianggap sudah bujangan dan berhak untuk kimpoi lagi.
Meski warga Baruppu termasuk suku Toraja. Tapi, ritual Ma`nene yang dilakukan setiap tahun sekali ini adalah satu-satunya warisan leluhur yang masih dipertahankan secara rutin hingga kini. Kesetiaan mereka terhadap amanah leluhur melekat pada setiap warga desa. Penduduk Baruppu percaya jika ketentuan adat yang diwariskan dilanggar maka akan datang musibah yang melanda seisi desa. Misalnya, gagal panen atau salah satu keluarga akan menderita sakit berkepanjangan.
Dalam bahasa Bugis, Toraja diartikan sebagai orang yang berdiam di negeri atas atau pegunungan. Namun, masyarakat Toraja sendiri lebih menyukai dirinya disebut sebagai orang Maraya atau orang keturunan bangsawan yang bernama Sawerigading. Berbeda dengan orang Toraja pada umumnya, masyarakat Baruppu lebih mengenal asal usulnya dari Ta`dung Langit atau yang datang dari awan.
Lama kelamaan Ta`dung Langit yang menyamar sebagai pemburu ini menetap di kawasan hutan Baruppu dan kimpoi dengan Dewi Kesuburan Bumi. Karena itu, sering terlihat ketika orang Toraja meninggal dunia, mayatnya selalu dikuburkan di liang batu. Tradisi tersebut erat kaitannya dengan konsep hidup masyarakat Toraja bahwa leluhurnya yang suci berasal dari langit dan bumi. Maka, tak semestinya orang yang meninggal dunia, jasadnya dikuburkan dalam tanah. Bagi mereka hal itu akan merusak kesucian bumi yang berakibat pada kesuburan bumi.
Kali ini, keluarga besar Tumonglo melakukan ritual Ma`nene, seperti tahun-tahun sebelumnya. Sejak pagi, keluarga ini sudah disibukkan serangkaian kegiatan ritual yang diawali dengan memotong kerbau dan babi. Bagi keluarga Tumonglo maupun sebagian besar masyarakat Toraja lainnya pesta adalah bagian yang tak terpisahkan setiap kali menghormati orang yang akan menuju nirwana. Meski mereka sudah banyak yang menganut agama-agama samawi, adat dan tradisi yang diwariskan para leluhurnya ini tak mudah ditinggalkan.
Kini, tiba saatnya keluarga Tumonglo menjalani ritual inti dari Ma`nene. Di bawah kuburan tebing batu Tunuan keluarga ini berkumpul menunggu peti jenazah nenek Biu–leluhur keluarga Tumonglo yang meninggal dunia setahun lalu–diturunkan. Tak jauh dari tebing, kaum lelaki saling bergandengan tangan membentuk lingkaran sambil melantunkan Ma`badong. Sebuah gerak dan lagu yang melambangkan ratapan kesedihan mengenang jasa mendiang yang telah wafat sekaligus memberi semangat pada keluarga almarhum.
Bersamaan dengan itu, peti jenazah pun mulai diturunkan dari lubang batu secara perlahan-lahan. Peti kusam berisi jasad nenek Biu. Keluarga Tumonglo mempercayai bahwa ada kehidupan kekal setelah kematian. Sejatinya kematian bukanlah akhir dari segala risalah kehidupan. Karena itu, menjadi kewajiban bagi setiap keluarga untuk mengenang dan merawat jasad leluhurnya meski sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu. Dalam ritual ini, jasad orang mati dikeluarkan kembali dari tempatnya. Kemudian, mayat tersebut dibungkus ulang dengan lembaran kain baru oleh masing-masing anak cucunya.
Di desa Bu`buk, suasananya tak jauh beda dengan desa lainnya di Kecamatan Baruppu. Di tempat ini keluarga besar Johanes Kiding juga akan melakukan Ma`nene terhadap leluhurnya Ne`kiding. Sebelum ke kuburan, masyarakat dan handai taulan berkumpul di pelataran desa di bawah deretan rumah tradisional khas Toraja, Tongkonan.
Pagi itu, mereka disuguhi makanan khas daging babi oleh keluarga besar Johanes untuk disantap beramai-ramai. Setelah selesai, masyarakat, dan handai taulan keluarga Johanes mulai berangkat menuju kuburan nenek moyang. Namun, kuburan yang dituju bukan liang batu seperti umumnya, melainkan Pa`tane yakni rumah kecil yang digunakan untuk menyimpan jasad para leluhur mereka.
Acara dilanjutkan dengan membuka dua peti yang berisi jasad leluhur. Mayat yang sudah meninggal setahun yang lalu itu dibungkus ulang dengan kain baru. Perlakuan itu diyakini atas rasa hormat mereka pada leluhur semasa hidup. Mereka yakin arwah leluhur masih ada untuk memberi kebaikan. Dalam setiap Ma`nene, jasad orang yang meninggal pantang diletakkan di dasar tanah. Karena itu, para sanak keluarga selalu menjaganya dengan memangku jasad leluhurnya. Tak ayal, tangis kepiluan kembali merebak. Mereka meratapi leluhurnya sambil menyebut-nyebut namanya. Jasad yang sudah dibungkus kain baru pun dimasukkan kembali ke dalam rumah Pa`tane. Kini, keluarga Johanes pun telah selesai melaksanakan amanah leluhur.(vivanewsforum)


Read More ===>

Dia Cacat Tapi Bisa Terbang dan Berteman Kuntilanak


Sebuah mobil Kijang warna biru membawa Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Alor Drs RJS Huan, wartawan Kompas Kornelis Kewa Ama, dan Pos Kupang menuju wilayah Otvai dan Omtel di kawasan puncak Kota Kalabahi. Di dua kawasan itu terdapat hutan milik Dinas Kehutanan Kabupaten Alor yang ditumbuhi berbagai tanaman, termasuk ribuan pohon cendana.

Waktu tempuh menuju Otvai dan Omtel antara 30 dan 50 menit, padahal jaraknya hanya 10 km. Maklum, jalannya cenderung menanjak sampai pada ketinggian 600 kaki di atas permukaan laut.

Kendati demikian, perjalanan terasa nikmat. Selain karena udaranya sejuk, mata rombongan juga dimanjakan oleh hijaunya hutan tanaman kemiri, cengkeh, kopi, jati, mahoni, johar, dan cendana di kiri-kanan jalan.

Saat tiba di kawasan hutan Otvai, wartawan lebih memilih melihat langsung lokasi cendana yang dikembangkan di atas lahan seluas 54 hektar sejak tahun 1986 itu. Cendana di hutan itu tingginya bervariasi 3-7 meter dengan diameter 30-80 cm. Mobil lalu bergerak menuju kawasan hutan Omtel. Di hutan Omtel terdapat pohon-pohon cendana yang dikembangkan sejak tahun 2007.

Sesudah mendapatkan data yang cukup, wartawan dan Kadis Huan hendak kembali ke Kalabahi. Waktu menunjukkan pukul 11.00 Wita. Dalam perjalanan pulang, masih di kawasan puncak hutan Omtel, Kadis Huan mengajak wartawan rehat sebentar di sebuah pondok milik Dishut di kawasan hutan. Pondok itu berdinding bambu, berlantai semen kasar, dan beratap seng.

Di dekat pintu masuk dapur pondok itu, seorang anak muda berkepala botak, bercelana pendek, berbaju kaus bundar leher, lengan potong tengah sedang duduk di balai-balai bambu sambil menyandarkan bahunya di dinding.

Ketika melihat Kadis Huan, anak muda itu langsung menyapa dan menyampaikan keluh-kesahnya mengenai kebutuhan dapurnya. Kadis Huan sempat mengobrol dengannya, menanyakan kondisi hutan dan anakan berbagai tanaman yang disemaikan di lokasi tersebut.

"Anak muda ini namanya Beny Oko (27). Dialah yang menjaga hutan di kawasan ini. Dia telah menyatu dengan alam hutan ini sejak tahun 2000. Dia mendiami pondok ini sendiri," kata Huan memperkenalkan Beny sambil bercanda bahwa anak muda itu bisa terbang.

Canda Huan ini langsung ditanggapi serius oleh wartawan, mengaitkannya dengan kekuatan magis. Wartawan menanyakan kepada sejumlah orang yang kebetulan berada di pondok itu mengenai ilmu yang dimiliki Beny. Namun, mereka enggan memberi jawaban. Mereka minta wartawan menanyakan langsung kepada Beny.

Obrolan langsung terjadi dengan Beny. Menurut Beny, rumah orangtuanya terdapat di wilayah Kenarilang, Kota Kalabahi. Dia putra bungsu dari empat bersaudara. Tidak tamat SD, hanya sampai di kelas V. Namun Beny mengaku bisa membaca dan menulis.

Dia tidak melanjutkan sekolah karena kondisi tubuhnya yang cacat. Kakinya pincang. Kalau berjalan, dia harus dibantu dengan tongkat. Cacat itu dialaminya sejak masih kecil.

Beny melanjutkan, dirinya mulai menempati pondok di kawasan hutan Omtel sejak tahun 2000. Ketika itu, dia bersama sejumlah warga datang ke kawasan hutan itu untuk mengerjakan proyek penghijauan Dinas Kehutanan Kabupaten Alor.

Setelah proyek selesai, dia tetap berada di pondok itu seorang diri. Beny mengungkapkan, pada saat awal tinggal di pondok itu, perasaan takut menyelimutinya. Setiap malam dia mendengar bunyi-bunyi aneh di hutan. Ada anak kecil menangis, orangtua memarahi anak-anaknya. Juga terdengar suara banyak orang yang tengah pesta pora.

Beny melanjutkan, dia mulai berani tinggal di hutan tersebut sejak mendapat ilmu dalam sebuah mimpi tidur malam. "Pada suatu malam ketika saya tertidur, saya bermimpi. Ada beberapa orangtua datang menghampiri saya. Mereka memeluk saya sambil mengatakan, 'Kami ini nenek moyang kamu.' Mereka pun mulai memutar film adegan berkelahi. Lalu mereka menanyakan, 'kamu mau yang ini?' Namun saya menolak. Berikutnya, mereka memutar film orang bisa terbang. Setelah selesai film itu, mereka kembali tanya, 'kamu mau ilmu ini?' Saya langsung menyatakan mau, dan ketika bangun pagi, dalam diri saya seperti ada kekuatan," ujar Beny.

Bekal ilmu yang didapatnya itu, kata Beny, sangat membantunya bepergian ke tempat jauh, seperti ke Kota Kalabahi atau desa-desa lain di daerah itu. Dia bisa jalan cepat dalam kondisi kaki pincang. Dia bisa terbang menuju ke suatu tempat. "Kekuatan yang saya dapat bukan hanya untuk jalan saja, tetapi membantu saya bekerja di hutan ini. Sebelumnya—karena cacat—saya tidak bisa mengangkat kayu, tetapi setelah mendapat ilmu itu, meskipun dengan kondisi cacat, saya bisa mengangkat kayu," tutur Beny.

Selain mendapat ilmu terbang, Beny juga mengaku, selama menempati hutan itu dia berteman dengan makhluk halus, arwah orang yang telah meninggal, dan kuntilanak. "Makhluk halus biasanya datang pada saat saya sendiri. Kalau ada orang yang mau meninggal dunia, biasanya hutan ini ramai seperti orang pesta. Namun, saya tidak melihat wujud mereka. Kadang-kadang orang-orang mati ini menemani saya pada pagi hari yang masih gelap ketika saya membuat perapian untuk berdiang. Ada yang datang membunyikan pohon bambu di hutan ini," tutur Beny lagi.

Kuntilanak, kata Beny, menjadi temannya hampir setiap saat. Datangnya kuntilanak biasa ditandai dengan suara tikus di luar pintu. Ketika dibuka, mahkluk ini sudah ada. Busana kuntilanak semuanya warna putih, rambutnya air panjang sampai di bokong.

"Cantiknya luar biasa, paling cantik di dunia. Kulitnya putih seperti China. Lebih cantik daripada nona-nona di Kalabahi, di Kupang, atau Jakarta. Ini China, Taiwan," ujar Beny sambil mengatakan nama kuntilanak itu Lin.

Beny mengatakan, hubungannya dengan kuntilanak yang datang hanya sebatas teman cerita, tidak lebih dari itu. "Lin biasa membawa makanan untuk saya. Makanan mereka seperti yang biasa orang makan: ada daging ayam, ikan, sayur. Pokoknya enak. Tapi saya tidak mau. Kita cerita saja. Kita sudah anggap saudara," ungkap Beny.

Di akhir ceritanya, Beny berharap ada perhatian dari pemerintah terhadap dirinya. Sebab, meskipun dengan kondisi cacat, dia bisa menjaga kelestarian hutan di kawasan itu.*
(kompas)



Read More ===>

Tanda-tanda / Larangan Bagi Anda Yang Perlu di Perhatikan

01. Anjing peliharaan melong-long (berteriak panjang bukan menggong-gong) tengah malam bermakna, bahwa ada keluarga kita yang telah meninggal dunia sedang mengunjungi anda

02. Anjing peliharaan melong-long lewat tengah malam bermakna, bahwa ada setan gentayangan yang sedang berkeliaran disekitar rumah kita

03. Anjing peliharaan bersuara perlahan sambil kepala menunduk dan bulu-bulunya berdiri dimalam hari bermakna, bahwa di dalam rumah kita sedang berkeliaran arwah orang tua pemilik rumah atau arwah majikan anjing tersebut.

04. Bayi dihinggapi kupu-kupu pada malam Jumat Kliwon bermakna, bahwa arwah kakek sang bayi sedang mengunjungi

05. Disarankan kepada anda bila sedang melewati pesimpangan empat pada jam 12 malam untuk berdehem "Ehem!" sebanyak 3 x. bermakna, anda meminta izin lewat kepada mahluk halus penunggu jalan tersebut.

06. Disarankan kepada anda mengadakan syukuran sebelum mengisi rumah baru bermakna, anda meminta izin kepada mahluk halus penunggu rumah.

07. Disarankan kepada anda untuk tidak membuat rumah kecil jauh terpisah di belakang rumah utama bermakna, agar rumah itu tidak di tempati roh jahat (terkecuali ditempati tetap)

08. Disarankan kepada anda untuk meletakkan seikat sapu lidi dan gunting dibawah bantal bayi bemakna, agar bayi tersebut terlindungi dari gangguan mahluk halus

09. Disarankan bagi wanita yang sedang hamil untuk meletakkan gunting dibawah bantal ketika hendak tidur
bemakna, agar wanita hamil dan bayi yang ada dalam kandungannya terhidar dari pengaruh mistik dan guna-guna serta gangguan mahluk halus seperti kuntianak.

10. Disarankan bagi wanita yang sedang hamil untuk selalu menggantungkan pisau lipat kecil pada baju yang dikenakan
bermakna, agar yang mengandung dan calon bayinya akan terhindar dari gangguan mahluk halus

11. Disarankan untuk anda jangan pernah menyimpan tanah dari kuburan ditempat manapun karena akan mengakibatkan tempat itu menjadi tempat arwah yang tanah kuburannya diambil

12. Disarankan kepada anda untuk menyimpan bawang merah, cabe merah, dan kunyit diatas pintu rumah karena akan berfungsi untuk melindungi rumah dan keluarga anda dari gangguan mahluk halus dan ilmu-ilmu hitam yang dilakukan oleh orang jahat

13. Disarankan menempatkan/menaruh bawang merah, cabe merah atau kacang hijau dibawah/disekitar tempat anda menyimpan uang karena mempunyai makna sebagai penangkal dari pencurian uang yang dilakukan oleh tuyul

14. Disarankan menempatkan/menaruh celana bekas kakek dibawah bantal bayi karena mempunyai makna untuk melindungi bayi dari gangguan mistik makhluk halus

15. Disarankan untuk menggunakan darah anjing yang berbulu hitam karena mempunyai kegunaan untuk menyembuhkan orang yang kesurupan mahluk halus

16. Larangan mencabut alis mata pada malam Jumat Kliwon karena akan meyebabkan datangnya mahluk halus yang bertubuh kecil biasa disebut tuyul.


Read More ===>