Jakarta..Kementrian Kesehatan memantau penularan penyakit akibat bakteri E-Coli yang saat ini lagi menyerang beberapa negara di Eropa dan Amerika Serikat.
Pemerintah Jerman mengindikasikan penyebab wabah bakteri E-Coli berasal dari perkebunan organik yang kemudian di tutup dan produknya di tarik dari pasar.
Pemerintah Jerman mengatakan, analisa terhadap dari semua wilayah yang terinfeksi bakteri E-Coli yang mematikan itu diketahui sebelumnya mengkonsumsi produk dari perkebunan tersebut. Termasuk salah seorang karyawan perkebunan tersebut. Perkebunan itu kemudian di tutup dan seluruh produknya tanaman herbal, buah-buahan dan sayuran di tarik dari pasar.
Sayuran yang di curigai mengandung bakteri bakteri E-Coli mematikan diantaranya : kecambah, brokoli, kacang polong, buncis, bawang putih dan loba.
Wabah bakteri E-Coli di Eropa sudah merenggut 22 nyawa, 21 diantaranya di Jerman dan 1 di Swedia. lebih dari 2000 orang terinfeksi bakteri E-Coli, 627 diantaranya mengalami komplikasi yang dapat menyebabkan gagal ginjal.
Akibat merebaknya wabah E-Coli, sebagian warga Jerman tidak mengkonsumsi sayuran baik yang mentah maupun yang sudah di masak, akibatnya banyak sayur-sayuran dan buah-buahan mentah yang terpaksa di buang oleh penjual karena tidak laku.
Badan Kesehatan Dunia WHO menegaskan bahwa jenis bakteri E-Coli yang mewabah di Eropa merupakan jenis bakteri yang langka dan dapat merusak sel darah dan ginjal.
Di Indonesia, Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan meminta petugas Pelabuhan Laut dan Udara untuk memeriksa para imigran asal Eropa ataupun WNI yang baru datang dari Eropa.
Selain meningkatkan kebersihan, kementrian kesehatan juga meminta masyarakat untuk memeriksakan diri ke dokter jika mulai merasa nyeri di perut, mual dan diare berdarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar